Hindari Bad Hire, Ini Tips Agar Tidak Salah Pilih Karyawan

Karyawan atau staf adalah aset penting dalam perusahaan. Proses perekrutan karyawan perlu ketelitian agar tidak terjerumus pada bad hire atau salah pilih karyawan.

Biasanya ada beberapa tahap dalam proses perekrutan karyawan. Setiap tahap memerlukan perhatian khusus agar hanya karyawan terbaiklah yang akan terpilih. Berikut ini beberapa tips yang perlu perusahaan perhatikan untuk menghindari bad hire:

1. Deskripsi pekerjaan yang akurat

Sebelum proses perekrutan mulai berjalan, langkah pertama yang penting Anda perhatikan adalah deskripsi pekerjaan. Pastikan Anda membuat deskripsi pekerjaan yang sesuai dengan peran yang dibutuhkan.

Hindari membuat deskripsi pekerjaan yang tidak efektif, tidak tepat, atau tidak jelas karena seringkali mengakibatkan kandidat yang tidak memenuhi syarat ikut melamar.

Lebih baik Anda meluangkan lebih banyak waktu untuk menyusun deskripsi pekerjaan yang efektif dan realistis untuk membantu menarik talenta berkualifikasi tinggi yang dibutuhkan. Serta menghindari mereka yang tidak memiliki keahlian yang diperlukan.

2. Pasarkan ke audiens yang tepat

Tahap penting berikutnya dalam proses perekrutan adalah memasarkan deskripsi pekerjaan kepada kelompok audiens yang tepat. Selain itu, Anda bisa mengoptimalkan konten agar mudah ditemukan.

Menggabungkan strategi SEO ke dalam deskripsi pekerjaan juga penting agar iklan lowongan pekerjaan Anda tampil di beberapa hasil pencarian halaman pertama untuk permintaan pencarian pekerjaan.

Sertakan kata kunci dan frasa pencarian populer yang akan berguna bagi pelamar saat mencari lowongan pekerjaan online. Hal tersebut untuk memastikan Anda menjangkau audiens yang Anda inginkan.

3. Temukan karyawan yang buruk selama proses peninjauan

Di tahap selanjutnya, yakni saat mengevaluasi kandidat mana yang tepat untuk suatu posisi, cermati setiap kandidat yang masuk dengan teliti.

Pastikan juga untuk meluangkan waktu memeriksa referensi pelamar. Pencarian referensi dan mencermati kinerja pelamar di masa lalu adalah kunci dalam mengevaluasi apakah kandidat tersebut cocok untuk kebutuhan perusahaan Anda.

4. Sesuaikan proses wawancara

Setelah Anda memeriksa pelamar, proses wawancara yang efektif adalah komponen penting berikutnya dalam mengidentifikasi kandidat mana yang akan sukses dalam bisnis Anda. 

Berikut adalah beberapa praktik terbaik untuk wawancara yang efektif untuk menghindari perekrutan yang buruk:

  • Lakukan wawancara awal melalui telepon
  • Siapkan daftar pertanyaan spesifik mengenai posisi yang dibutuhkan
  • Ajukan pertanyaan tentang preferensi budaya kerja kandidat
  • Perhatikan dengan seksama tanggapan kandidat
  • Ulangi pertanyaan apa pun yang dijawab dengan samar-samar oleh orang yang diwawancarai
  • Buatlah banyak catatan

Proses wawancara adalah tempat untuk menyelidiki setiap kekurangan potensial kandidat yang tidak tertera dalam resume mereka.

5. Jangan terburu-buru dalam proses perekrutan

Banyak kesalahan perekrutan terjadi karena manajer merasa tertekan untuk mengisi posisi secepat mungkin. Ketika terburu-buru, mereka sering mewawancarai kandidat pertama yang melamar.

Maka, buatlah jadwal atau timeline proses perekrutan yang realistis. Rata-rata butuh sekitar lima minggu untuk mengisi posisi tingkat staf dan tujuh hingga delapan minggu untuk mengisi posisi tingkat manajemen. Pastikan Anda memberikan cukup waktu untuk menemukan posisi yang tepat untuk peran tersebut.

Jika Anda berada dalam tenggat waktu yang ketat, mengalokasikan sumber daya perekrut untuk menemukan bakat yang Anda butuhkan bisa menjadi pilihan terbaik.

Sumber: https://mondo.com/insights/avoid-bad-hires-candidates-proven-strategies/
Sumber Gambar: iStock

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Free Consult