Marketer Wajib Tahu, 6 Tren Marketing Tahun 2024

Marketer Wajib Tahu, 6 Tren Marketing Tahun 2024

Memasuki 2024, teknologi dan tren masyarakat ikut mengalami perkembangan dan perubahan. Tidak terkecuali bagi dunia marketing.

Para marketer yang sudah lama malang-melintang, maupun marketer fresh graduate atau baru memulai karirnya, wajib mengetahui ragam tren konsumen di setiap waktunya.

Berikut adalah beberapa tren marketing maupun digital marketing yang Optima Media rangkum dari berbagai sumber:

  1. Pengadopsian AI dalam kegiatan marketing

Penggunaan artificial intelligence atau AI dalam kegiatan marketing banyak berseliweran di penghujung 2023. Pada 2024, tren AI ini diprediksi akan semakin populer.

Beberapa keunggulan AI di antaranya, dapat membantu meningkatkan customer engagement dan memberi konsumen bantuan yang dibutuhkannya melalui penggunaan chatbot atau semacamnya.

AI juga dapat membantu seorang marketer dalam melakukan pekerjaannya, seperti produksi konten, melakukan segmentasi audiens, hingga menganalisis sentimen publik pada suatu brand.

Namun, perlu diingat AI pun memiliki batasannya tersendiri. Sehingga, AI juga membutuhkan sentuhan marketer untuk menyempurnakan produk atau pesan yang dihasilkannya.

  1. Media Sosial

Penggunaan media sosial saat ini berkembang semakin pesat. Selain sebagai sarana komunikasi, banyak orang menggunakan media sosialnya untuk mencari beragam kebutuhan.

Menurut Retail Assist, sebanyak 67 persen orang menggunakan aplikasi TikTok untuk menemukan sebuah brand hingga tempat baru jika ingin berbelanja.

Sehingga, jika kamu ingin brand-mu terlihat oleh audiens, pastikan untuk mempelajari perilaku dan kebiasaan target audiensmu di media sosial. Hal tersebut dapat meningkatkan kesempatan brand-mu ditemukan oleh mereka.

  1. Public Relations & Media  Advertising

Penggunaan PR atau public relations dan media advertising merupakan cara efektif untuk membangun citra sebuah brand. Selain itu, keduanya juga dipercaya menjadi sarana ampuh untuk berkomunikasi dengan target audiens.

Perbedaan paling mendasar dari kedua hal ini yaitu, untuk mengakses suatu bentuk advertising maka perlu adanya pembayaran, sedangkan PR diperoleh dengan menyediakan media dengan informasi dalam bentuk press release atau promosi. 

Dalam keperluan media advertising, kamu harus membeli atau membayar space untuk promosi. Sedangkan, PR hanya perlu menyampaikan informasi pada platform yang tidak berbayar.

Ada juga yang sering disebut dengan ‘owned’ media yang kontennya dibuat oleh pemilik brand untuk kebutuhan situs web, seperti foto dan video untuk dipajang di media sosial.

  1. OOH dan DOOH

Jenis iklan luar ruangan masih menjadi strategi ampuh untuk memasarkan suatu brand. Terdapat dua ragam iklan luar ruangan yang diklasifikasi berdasarkan jenis medianya, yaitu Digital Out of Home (DOOH) dan Out of Home (OOH)

Keduanya mampu memunculkan peluang brand dilihat banyak orang. DOOH dan OOH biasanya menggunakan visual berukuran besar di titik-titik yang ramai dilalui orang. Sehingga, memudahkan brand kita dikenali konsumen.

Ketika kamu memasang iklan DOOH di kawasan padat seperti di Sudirman misalnya, iklan DOOH kamu tentu akan mudah menjadi spotlights.

Iklan jenis ini juga tak mudah dihindari pengguna jalan. Sebab, iklan DOOH dan OOH tak bisa di-skip begitu saja. Iklan terus tayang, menampilkan video atau gambar bergerak, sehingga iklan yang dipromosikan mampu mengganggu pikiran banyak orang.

Tak hanya itu, iklan DOOH dan OOH juga dapat meningkatkan reputasi bisnis kita. Brand yang beriklan menggunakan DOOH dan OOH akan lebih dipandang oleh konsumen. Hal itu karena kamu dianggap berani menganggarkan budget iklan menggunakan DOOH dan OOH.

  1. Marketing Komunitas

Bila digital marketing adalah sebuah strategi untuk menyaring customer baru, marketing komunitas adalah strategi agar para customer merasa nyaman dengan produk yang ditawarkan perusahaan.

Community marketing atau marketing komunitas merupakan strategi yang mengajak pelanggan untuk lebih mau terlibat dengan brand. 

Marketing komunitas dapat menjadi salah satu cara mendapatkan kepercayaan pelanggan. Bila perusahaan interaktif dan aktif mengulas feedback pelanggannya, tingkat kesetiaan customer pada brand akan meningkat. Sebab, mereka menaruh kepercayaan pada brand tersebut melalui komunikasi yang konstan.

  1. Event Marketing

Event marketing seringkali diadakan di berbagai kota, salah satunya expo atau pameran produk. Acara pameran produk juga banyak mendapat dukungan dari pemerintah. Sehingga, jika mengalami kesulitan memasarkan produk, manfaatkan pameran sebagai ajang mengenalkan produk kamu ke masyarakat.

Pameran menjadi salah satu sarana efektif untuk mengenalkan produk karena banyak calon konsumen yang datang. Di sanalah kesempatan kamu untuk mengenalkan produk dan kelebihannya secara langsung.

Selain itu, mengikuti pameran produk juga dapat memperkuat image perusahaan. Perusahaan yang sering mengikuti pameran akan menanamkan image yang kuat.

Melalui pameran, kamu juga akan bertemu dengan banyak kompetitor di bidang usaha yang sama. Kamu bisa belajar dan mengevaluasi bisnismu. Kamu bisa menggali informasi tentang harga jual, strategi, maupun inovasi yang mereka lakukan, agar usahamu tidak tenggelam di tengah persaingan.

Terakhir, melalui pameran kamu juga dapat melakukan riset tren pasar. Kamu dapat mengamati, kira-kira produk seperti apa yang ramai dan diminati di pameran tersebut. Dengan begitu kamu bisa merancang strategi dan berinovasi agar bisnismu lebih baik lagi.

Itulah 6 jenis marketing yang diprediksi akan menjadi tren di tahun 2024. Marketer perlu mengetahui dan memilih dengan bijak sebelum memutuskan bentuk promosi produk. Dengan mengikuti tren marketing di masyarakat, tujuan pemasaran produk dapat lebih mudah tercapai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Free Consult