Waktu pertama kali mendengar istilah out of home (OOH), saya pikir itu cuma sebatas papan iklan besar yang ditempatkan di luar rumah. Contoh paling fenomenalnya mungkin ada billboard iklan rokok merek *** (disensor demi kepentingan menjaga nama baik, haha). Jadi, ya, tinggal taruh papan di tempat yang strategis, lalu jadi makin populerlah nama brand kita.
Beriklan Menggunakan OOH: Terlihat Sederhana, namun Ternyata Rumit!
Ternyata, eh, ternyata…beriklan menggunakan OOH tidak sesederhana itu, bung! Enggak serta-merta kita taruh billboard di area Fatmawati, terus orang-orang yang berlalu-lalang langsung mengingat nama brand kita, katakanlah. Walaupun memang case-nya klien Optima ada yang berhasil menaikkan awareness produk berkat menggunakan OOH, tetap saja praktiknya tidak sesederhana itu!
Misal, untuk penempatan di Fatmawati tadi, apakah ada jaminan bahwa secara momentum (alias waktu) memang pas sesuai dengan psikologi target audiens? Atau, apakah ada alasan yang bisa mendorong orang-orang untuk akhirnya mau berinteraksi sama iklan OOH kita?
Nah, dari situ saja, akhirnya kita memahami bahwa untuk menjalankan iklan OOH perlu yang namanya strategi yang kuat. Disusun dalam satu-kesatuan timeline yang solid. Keterukuran keberhasilan yang jelas. Serta, persiapan yang matang & tidak boleh dilewatkan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih detail terkait apa saja yang perlu disiapkan sebelum menggunakan iklan OOH, agar tepat sasaran & dapat berjalan secara efektif. Yuk, langsung saja simak sampai akhir!
Persiapan Penting sebelum Menggunakan OOH, Apa Saja?
1. Tentukan Dulu Tujuannya Seperti Apa!
Kalau kamu kira iklan OOH cuma untuk meningkatkan brand awareness, maka kamu salah besar! Karena, faktanya, iklan OOH itu punya benefit yang beragam untuk brand kita!
Merangkum Brand XR, terdapat lima (5) objective yang bisa kita capai melalui iklan OOH, di antaranya:
- Menaikkan brand awareness, jika iklan OOH sebatas ditempatkan di area yang high-traffic & menggunakan visual branding yang konsisten dengan yang ada selama ini
- Meningkatkan jumlah pengunjung ke on-site, ini cocok untuk kamu yang bisnis & namanya sudah kuat secara lokal. Jadi, iklan OOH bakal sangat efektif dalam mempromosikan bisnismu!
- Meningkatkan efektivitas digital marketing, biasanya digunakan sama brand besar yang berhasil bikin campaign OOH yang out of the box, terus di-upload di akun Instagram…eh, ternyata langsung viral, deh!
- Bantu bangun kepercayaan, ini berlaku kalau kamu menempatkan di area premium & memiliki identitas yang premium pula
- Memeriahkan launching event & produk baru, dengan catatan produknya sudah dikenal banyak orang & produknya sangat ditunggu-tunggu. Dengan menampilkan countdown waktu, orang-orang akan semakin FOMO untuk membeli produk atatu mengikuti event kita!
See? Ternyata, objective-nya beda-beda ‘kan?
Kalau dari goals-nya kamu sudah clear, nanti untuk masalah budgeting, pemilihan tempat, atau sebagainya juga tidak akan rumit & muter-muter!
Jadi, pastikan kamu sudah jelas soal goals dulu di awal sebelum akhirnya lanjut ke tahap-tahap berikutnya!
2. Harus Paham Lokasi yang Mau Dituju dengan Baik!
Iya, sih, kalau mau cap cip cup langsung saja pilih Jakarta buat pasang billboard. Toh, Jakarta padat penduduk, pasti jangkauan iklannya juga bakal sangat luas.
Eits…apakah benar begitu? Mari kita mengingat lagi poin sebelumnya bahwa iklan OOH itu objective-nya enggak cuma meningkatkan brand awareness, sehingga otomatis bakal pengaruh sama pemilihan lokasi.
Contoh Lokasi & Karakteristiknya!
Kenapa bisa begitu? Karena, tiap lokasi punya karakteristik & keunggulannya masing-masing.
Ambil contoh, Margonda, Depok. Dekat sama Universitas Indonesia (UI) dan ada MargoCity yang selalu ramai & banyak event menarik. Jadi tempat berlalu-lalangnya pelajar dan keluarga muda. Cocok sekali untuk kamu yang objective iklan OOH-nya buat meramaikan event & meningkatkan jumlah pengunjung on-site.
Atau, tempat tinggal saya dulu, ada Gading Serpong, Tangerang. Kawasan yang kesan modernnya kental sekali, dan makin lama banyak perumahan eksklusif yang terkesan damai. Bisa dibilang, mirip Jakarta tapi lebih tenang. Jadinya, bakal bagus juga kalau kamu beriklan dengan OOH untuk meningkatkan brand awareness, terutama di rush hours.
Balik lagi, intinya tentukan dulu goals-nya dengan matang. Terus, pelajari lokasi yang sesuai dengan goals-mu tadi. Kalau perlu, discuss langsung sama warga di sekitar.
Konsultasi biar Lebih Mudah!
Bingung & takut salah langkah? Tenang, Optima siap bantu pilih lokasi yang cocok untuk iklan OOH-mu!
Sebagai OOH Advertising Indonesia terpercaya yang punya banyak channel mendukung, plus dengan strategi iklan yang terbukti & terukur, Optima bisa bantu sukseskan campaign iklan OOH-mu! Terbukti dengan berbagai brand besar yang sudah bekerja sama dengan kami, seperti Erajaya, DietPartner, dan sebagainya.
Mari gunakan layanan OOH kami, dan hubungi WA kami untuk berkonsultasi secara GRATIS!
3. Buat Konsep Campaign Iklan OOH yang Menarik & Kreatif!
Ambil contoh sederhana Spotify yang pernah buat iklan OOH fenomenal pada 2016 lalu, dengan copy: “Thanks 2016, it’s been weird”. Berdasarkan temuan The One Club, Spotify buat campaign ini karena entah kenapa banyak orang yang mendengarkan lagu yang sama bertepatan dengan hari pemungutan suara Brexit.
Terhitung, ada seseorang did L.A yang mendengarkan lagu “Panda” sampai hampir 5.000 kali. Ada juga 1.200 orang di New York yang menyukai playlist “Girls Night”…serta ratusan data cerita unik lainnya yang masih berkaitan dengan ini.
Contoh konsep campaign iklan OOH yang kreatif @ WordPress/Veto
Karena perilaku mendengarkan musik yang unik inilah, akhirnya Spotify terpikirkan untuk membuat campaign yang bisa membuat orang-orang semakin terikat dengan Spotify secara personal & emosional. Jadi, dengan adanya copy “Thanks 2016, it’s been weird”, harapannya orang-orang semakin senang & mau terus menggunakan aplikasi Spotify, terlebih dengan kesan humornya yang nyeleneh. Terbukti ‘kan sampai sekarang kamu juga menggunakan Spotify untuk mendengarkan berbagai lagu?
Jadi, kurang lebih seperti itu gambaran bagaimana membuat konsep campaign yang menarik. Pelajari dulu bagaimana perilaku & motivasi audiens kita selama ini. Bandingkan dengan level brand kita saat ini, apakah baru di tahap awareness saja atau sudah sampai seperti Spotify yang memiliki tingkat retensi yang tinggi. Dari situ, kamu bakal dapat gambaran konsep campaign OOH yang cocok seperti apa, kok!
4. Susun Timeline Campaign dengan Rapi!
Jadi, begini. Saat kamu beriklan menggunakan OOH, sebenarnya yang kamu lakukan tidak sekadar request dipasang terus langsung jadi. Nyatanya, banyak hal yang perlu kita perhatikan & antisipasi!
Seperti misal, untuk kamu yang goals-nya adalah memperkuat digital marketing, maka timeline yang sudah dibuat harus sesuai dari segi timing.
Atau, sesimpel masalah printing iklannya. Iya, kamu sudah buat konsep campaign dengan matang, dan itu menguras cukup banyak waktu. Tetapi, perlu kamu ketahui bahwa setelah itu pun kamu juga harus mengurus printing yang tentu prosesnya tidak cepat.
Belum lagi mempertimbangkan soal antre-mengantre untuk memasang iklan OOH. Kalau wilayah yang kamu tuju strategis & memiliki reputasi yang baik, tentu akan ada banyak brand yang berpikiran hal sama denganmu.
Jadi, jangan sampai kamu tidak menyusun timeline dengan rapi sebelum menggunakan OOH, ya!
5. Pilih Jenis OOH yang Sesuai!
Setiap jenis OOH punya karakteristik, keunggulan, dan efektivitas yang berbeda-beda. Tergantung pada target audiens, lokasi iklan, dan pesan yang ingin disampaikan.
Seperti misal, iklan OOH Le Minerale di gambar bawah ini. Tergolong sebagai transit advertising di mana menargetkan berbagai demografi, tentu iklan OOH ini cocok untuk Le Minerale yang produknya digunakan hampir seluruh masyarakat Indonesia. Terlebih, USP ‘sehat’ yang ditonjolkan di sini cocok dengan pengguna KRL yang memiliki mobilitas tinggi namun waktu yang sedikit untuk berolahraga. Tambah lagi, rebut-rebutan tempat di KRL juga bikin orang mudah lelah, sehingga perlu minum yang menyegarkan seperti Le Minerale.
Terlihat sederhana, tapi ternyata berpengaruh sekali terhadap efektivitas campaign iklan OOH kita, setuju?
Persiapkan Iklan OOH-mu agar Lebih Matang & Terukur!
Beriklan menggunakan OOH membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan mungkin cukup riskan untuk beberapa bisnis. Salah melakukannya, bisa-bisa duit boncos dan tidak menghasilkan apa-apa.
Persiapan yang matang akan memudahkan langkah-langkahmu ke depannya agar bisa memberikan dampak yang besar untuk bisnismu secara jangka panjang. Ingat, salah satu ciri bisnis sukses adalah yang mempersiapkan & mengeksekusinya secara rapi.
Nantikan terus update-an artikel terbaru di blog Optima agar kamu lebih optimal dalam meningkatkan level brand-mu. Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai tuntas, ya! Semoga ilmunya bermanfaat untukmu!