Iklan videotron makin dilirik brand karena kemampuannya menarik perhatian publik secara visual dan masif, tapi sebenarnya, seberapa besar sih potensi omset dari iklan videotron?
Kalau kamu pernah bertanya-tanya apakah investasi di media OOH ini bisa balik modal bahkan untung besar, jawabannya bisa banget, asal strateginya pas.
Simak rincian lengkapnya berikut ini!
1. Seberapa Besar Potensi Omset dari Iklan Videotron?
Potensi omset dari iklan videotron bisa bervariasi tergantung lokasi, traffic, konten, hingga waktu tayang, tapi mari kita simulasikan dengan hitungan sederhana untuk kamu yang ingin gambaran kasarnya.

Misalnya, kamu pasang iklan videotron di kawasan strategis seperti SCBD Jakarta.
Biaya sewanya berkisar antara Rp30 juta – Rp100 juta per bulan tergantung durasi dan slot waktu.
Katakanlah kamu pasang iklan 10 detik per tayang, 1.000 kali dalam sebulan.
Kalau kamu adalah pemilik media, maka kamu bisa menyewakan spot tersebut ke 10 klien berbeda, masing-masing bayar Rp15 juta.
Total potensi omset = Rp15 juta x 10 klien = Rp150 juta/bulan.
Dikurangi biaya operasional dan sewa Rp50 juta, kamu masih punya margin Rp100 juta sebagai potensi keuntungan.
Kalau kamu bukan pemilik media tapi brand advertiser, omset bisa dihitung dari ROI penjualan.
Contoh: iklan videotron untuk restoran fast food di lokasi strategis menghasilkan 3.000 pengunjung baru per bulan, dengan rata-rata pembelian Rp50.000.
Total potensi omset = 3.000 x Rp50.000 = Rp150 juta per bulan.
Dan itu baru dari 1 titik videotron.
2. Apa Saja Faktor-Faktor yang Memengaruhi Besar Omset?
Biar perhitungan di atas bisa jadi nyata, ada beberapa faktor penting yang sangat memengaruhi hasil dari iklan videotron:
- Lokasi: Semakin strategis titiknya, semakin tinggi traffic dan semakin besar potensi exposure brand kamu.
- Durasi & Frekuensi Tayang: Semakin sering muncul dan durasinya pas, semakin mudah audiens ingat brand kamu.
- Waktu Tayang: Prime time seperti jam berangkat/pulang kerja punya potensi jangkauan lebih tinggi.
- Desain Visual & Copywriting: Visual yang eye-catching dengan pesan kuat akan lebih mudah menyentuh emosi audiens.
- Target Audience yang Tepat: Videotron kamu harus tampil di tempat yang sesuai dengan target demografi bisnismu.
- Industri & Produk: Produk fast-moving atau lifestyle umumnya perform lebih baik di videotron dibandingkan produk B2B.
3. Tips agar Bisa Mendapatkan Omset Besar dari Iklan Videotron!Biar iklan videotron kamu nggak sekadar tayang doang tapi juga konversi, ini dia beberapa tips penting:
- Pilih Lokasi Videotron Berdasarkan Customer Behavior: Jangan cuma tergiur traffic, pastikan juga audiens-nya sesuai.
- Gunakan CTA yang Jelas dan Melekat: Contohnya “Diskon 50% di cabang Blok M – Tunjukkan kode ini!” atau “Coba gratis hari ini, scan QR-nya sekarang!”
- Tayangkan Visual Berkualitas Tinggi: Jangan asal taruh logo dan tagline, pastikan desainnya kuat, animasinya smooth, dan pesannya tajam.
- Integrasi dengan Digital Campaign: Gunakan QR code atau link pendek untuk menghubungkan iklan offline ke online conversion funnel.
- Pantau Data & Adjust Secara Berkala: Gunakan hitungan sederhana seperti foot traffic, conversion rate, atau online search volume yang naik sebagai indikator keberhasilan.
4. Konsultasikan Kebutuhan OOH-mu dengan Optima Advertising!
Masih bingung mau mulai dari mana?
Atau mau tahu titik videotron strategis dengan potensi omset paling besar?
Tenang, Optima Advertising siap bantu kamu menyusun strategi iklan videotron yang nggak cuma keren tampilannya, tapi juga tajam hasilnya.
Dari pemilihan lokasi, desain konten, sampai evaluasi performa, semua bisa kamu konsultasikan bareng tim kami.
📌 Langsung hubungi Optima di https://optima.web.id dan siapkan campaign yang bisa bantu omsetmu naik tajam!