Iklan billboard telah menjadi salah satu media pemasaran luar ruang (Out-of-Home/OOH) yang paling efektif untuk meningkatkan visibilitas brand. Dengan ukuran yang besar dan lokasi strategis, billboard mampu menjangkau ribuan hingga jutaan orang setiap hari. Namun, tidak semua billboard cocok untuk setiap jenis bisnis. Memilih jenis billboard yang tepat dapat menjadi kunci kesuksesan kampanye iklan.
Artikel ini akan membahas 10 jenis billboard yang banyak digunakan oleh bisnis, disertai dengan contoh brand besar yang memanfaatkannya serta strategi yang diterapkan. Dengan memahami jenis-jenis billboard ini, pemilik bisnis dapat menentukan media iklan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan target pasar mereka.
Manfaat Iklan Billboard untuk Bisnis
Iklan billboard menawarkan sejumlah manfaat yang sulit ditandingi oleh media iklan lainnya. Pertama, billboard memiliki jangkauan yang luas dan mampu menarik perhatian khalayak dalam waktu singkat. Kedua, billboard dapat ditempatkan di lokasi strategis seperti jalan raya, pusat perbelanjaan, atau area perkotaan yang padat, sehingga meningkatkan peluang untuk dilihat oleh target pasar.
Selain itu, billboard juga memberikan kesan profesional dan kredibilitas bagi sebuah brand. Menurut penelitian dari Nielsen, iklan luar ruang seperti billboard dapat meningkatkan brand awareness hingga 80% dan mendorong tindakan pembelian konsumen. Dengan kombinasi desain kreatif dan penempatan yang tepat, billboard bisa menjadi investasi yang sangat berharga untuk bisnis.
Jenis-Jenis Billboard yang Banyak Digunakan untuk Bisnis
Berikut adalah 10 jenis billboard yang populer digunakan oleh berbagai bisnis, lengkap dengan deskripsi, contoh brand besar yang memanfaatkannya, serta kecocokannya untuk jenis bisnis tertentu.
1. Billboard Statis (Static Billboard)
Billboard statis adalah jenis billboard tradisional yang menggunakan material cetak seperti vinil atau poster. Ukurannya bervariasi, mulai dari 3×6 meter hingga lebih besar. Billboard ini cocok untuk brand yang ingin menampilkan pesan sederhana namun kuat.
Contoh brand yang sering menggunakan billboard statis untuk kampanye iklan mereka adalah Coca Cola. Coca-Cola sering menggunakan billboard statis untuk kampanye global mereka, dengan desain yang menarik dan pesan yang mudah diingat. Bisnis yang cocok untuk menggunakan strategi kampanye dengan menggunakan billboard statis adalah bisnis retail, F&B, dan brand yang ingin meningkatkan awareness secara massal.
2. Billboard Digital (Digital Billboard)
Billboard digital menggunakan layar LED untuk menampilkan iklan bergerak atau video. Keunggulannya adalah kemampuan untuk menampilkan beberapa iklan secara bergantian, sehingga lebih fleksibel dan dinamis.
Contoh brand yang menggunakan billboard digital adalah McDonald’s. McDonald’s menggunakan billboard digital untuk menampilkan menu terbaru dan promo spesial secara real-time. Billboard digital cocok untuk brand yang ingin menampilkan konten dinamis dan sering mengupdate pesan iklan.
3. Billboard 3D
Billboard 3D menambahkan elemen tiga dimensi pada desainnya, menciptakan efek visual yang mencolok dan menarik perhatian. Jenis ini sering digunakan untuk kampanye kreatif dan inovatif.
Contoh brand yang pernah menggunakan strategi billboard 3D adalah Nike. Nike pernah menggunakan billboard 3D untuk mempromosikan sepatu olahraga terbaru mereka, dengan desain yang seolah-olah sepatu tersebut melompat keluar dari papan iklan. Billboard 3D cocok untuk brand yang ingin menonjolkan kreativitas dan inovasi produk.
4. Billboard Interaktif
Billboard interaktif melibatkan partisipasi audiens, misalnya melalui sentuhan layar, sensor gerak, atau integrasi dengan media sosial. Jenis ini sangat efektif untuk meningkatkan engagement.
Pepsi pernah menggunakan billboard interaktif di Times Square, di mana pengunjung bisa berfoto dan langsung membagikannya ke media sosial. Billboard interaktif cocok untuk brand yang ingin meningkatkan interaksi dengan konsumen dan menciptakan pengalaman unik.
5. Billboard Mobile (Truck Ads)
Billboard mobile dipasang pada kendaraan seperti truk atau van, sehingga bisa bergerak dan menjangkau area yang lebih luas. Jenis ini ideal untuk kampanye lokal atau event tertentu.
Brand yang sering menggunakan strategi ini adalah Gojek. Gojek menggunakan billboard mobile untuk mempromosikan layanan mereka di berbagai kota di Indonesia. Bisnis yang cocok untuk menggunakan strategi billboard mobile adalah binsis dengan target pasar lokal atau yang ingin menjangkau area tertentu secara intensif.
6. Billboard Lampu Sorot (Backlit Billboard)
Billboard ini dilengkapi dengan lampu sorot di belakangnya, membuat iklan terlihat jelas bahkan di malam hari. Cocok untuk lokasi dengan lalu lintas tinggi di malam hari.
Samsung biasanya menggunakan backlit billboard untuk mempromosikan produk elektronik mereka di pusat perbelanjaan. Billboard ini cocok untuk brand yang ingin meningkatkan visibilitas di malam hari atau area dengan pencahayaan minim.
7. Billboard Dinding (Wallscape)
Billboard dinding dipasang pada gedung atau struktur tinggi, menciptakan tampilan yang besar dan mencolok. Jenis ini sering digunakan di area perkotaan yang padat.
Contoh brand yang sering menggunakan bilboard dinding sebagai strategi kampanye iklan mereka adalah Apple. Apple menggunakan wallscape untuk mempromosikan peluncuran produk terbaru mereka di kota-kota besar. Brand global atau besar dapat menggunakan strategi ini jika ingin menciptakan dampak visual yang kuat.
8. Billboard Transit (Transit Ads)
Billboard transit dipasang pada kendaraan umum seperti bus, kereta, atau halte. Jenis ini efektif untuk menjangkau commuter dan pengguna transportasi umum.
Unilever pernah menggunakan transit ads untuk mempromosikan produk rumah tangga mereka di kota-kota besar. Strategi ini cocok untuk brand yang ingin menjangkau konsumen urban dan pengguna transportasi umum.
9. Billboard Augmented Reality (AR)
Billboard AR menggabungkan teknologi augmented reality, di mana audiens bisa melihat konten digital melalui smartphone mereka saat mengarahkannya ke billboard.
Contoh brand yang pernah menggunakan billboard AR adalah IKEA. IKEA menggunakan billboard AR untuk memungkinkan konsumen melihat bagaimana furnitur mereka akan terlihat di rumah. Brand teknologi atau yang ingin menciptakan pengalaman imersif bagi konsumen sangat cocok untuk menggunakan strategi billboard ini.
10. Billboard Eco-Friendly
Billboard eco-friendly menggunakan material ramah lingkungan seperti panel surya atau material daur ulang. Jenis ini cocok untuk brand yang ingin menonjolkan komitmen terhadap lingkungan.
Brand yang sering menggunakan strategi ini adalah Patagonia. Patagonia menggunakan billboard eco-friendly untuk mempromosikan kampanye keberlanjutan mereka. Strategi ini cocok untuk brand yang berfokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Ingin Tahu Strategi Iklan Billboard yang Tepat untuk Brand Anda?
Memilih jenis billboard yang tepat hanyalah langkah awal. Untuk memaksimalkan dampak iklan, penting juga untuk mempertimbangkan strategi penempatan, desain kreatif, dan integrasi dengan kampanye digital.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang strategi iklan billboard yang sesuai dengan kebutuhan brand atau mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana OPTIMA dapat membantu meningkatkan visibilitas brand melalui media OOH dan contoh iklan billboard lainnya, kunjungi website kami sekarang juga dan dapatkan informasi menarik lainnya!