7 Prediksi dan Tren Iklan OOH di Indonesia Tahun 2025

tren ooh 2025

Industri iklan Out-of-Home (OOH) di Indonesia mengalami pertumbuhan dan evolusi yang signifikan, didorong oleh peningkatan pemanfaatan teknologi digital, iklan berbasis lokasi, dan integrasi dengan media sosial. Bentuk pemasaran ini menargetkan konsumen di luar rumah melalui berbagai media seperti papan reklame, iklan transit, dan tampilan digital.

Pada tahun 2025, industri OOH diprediksi akan semakin inovatif dengan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang. Artikel ini akan membahas tren utama yang akan memengaruhi iklan OOH di Indonesia pada tahun 2025, sehingga Anda dapat memahami bagaimana tren ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan.

Tren Iklan OOH 2025

1. Digitalisasi yang Semakin Masif:

Digital OOH (DOOH) sudah mulai menggantikan iklan tradisional. Pemasangan layar digital di tempat umum memberikan fleksibilitas dalam menyampaikan pesan yang dinamis. Misalnya, sebuah billboard LED di pusat kota dapat menyesuaikan kontennya berdasarkan waktu, menampilkan promo sarapan di pagi hari dan diskon makan malam di malam hari. Selain itu, teknologi sensor dan integrasi data dapat membuat iklan semakin relevan, seperti menampilkan iklan payung saat hujan atau promosi perjalanan saat musim liburan tiba.

Pada tahun 2025, iklan OOH digital akan beradaptasi dengan waktu, cuaca, dan perilaku audiens, sehingga lebih relevan dan meningkatkan interaksi konsumen seperti membuat audiens tidak hanya melihat iklan secara pasif, tetapi juga terlibat secara aktif.

Misalnya, billboard digital di pusat perbelanjaan dapat menggunakan teknologi layar sentuh atau motion sensor, memungkinkan konsumen untuk berinteraksi langsung dengan konten iklan, seperti memainkan game sederhana untuk memenangkan diskon. Selain itu, integrasi dengan ponsel melalui kode QR atau teknologi NFC memungkinkan pengguna mengakses promo eksklusif, melakukan pemesanan langsung, atau mencoba fitur augmented reality yang memberikan pengalaman lebih mendalam.

2. Penggunaan Data dan Analitik yang Lebih Canggih

Anda dapat menggunakan data real-time untuk menyesuaikan iklan. Pemanfaatan data demografis dan perilaku pengguna dari perangkat mobile memungkinkan iklan Digital OOH (DOOH) menjadi lebih tertarget dan efektif. Misalnya, dengan menganalisis data lokasi dari ponsel, sebuah billboard digital di area perkantoran dapat menampilkan iklan kopi premium di pagi hari untuk pekerja kantoran yang sering melewati lokasi tersebut.

    Selain itu, data perilaku dari aplikasi atau pencarian online juga dapat digunakan untuk menyesuaikan iklan. Misalnya, seseorang yang sering mencari informasi tentang olahraga di ponselnya mungkin akan melihat iklan perlengkapan fitness saat melewati layar DOOH di pusat kebugaran atau area jogging.

    Teknologi ini juga memungkinkan iklan beradaptasi dengan preferensi audiens secara real-time. Jika data menunjukkan bahwa mayoritas orang di sekitar billboard adalah wisatawan, iklan dapat berubah menjadi promosi hotel, tempat wisata, atau layanan transportasi. Dengan pendekatan ini, iklan tidak hanya lebih relevan, tetapi juga meningkatkan kemungkinan audiens merespons, baik dengan mengunjungi toko, mengunduh aplikasi, atau melakukan pembelian langsung.

    Analitik membantu mengoptimalkan penempatan iklan dan konten, Analitik dalam iklan OOH berperan penting dalam mengukur efektivitas kampanye dan mengoptimalkan strategi pemasangan iklan. Contohnya, sebuah perusahaan minuman ingin memasang billboard digital di beberapa titik kota. Dengan menggunakan data dari perangkat mobile dan kamera sensor, mereka dapat melihat lokasi mana yang paling banyak dilalui target audiens mereka—misalnya, area perkantoran di pagi hari atau pusat perbelanjaan di akhir pekan.

    Selain itu, analitik dapat mengukur tingkat keterlibatan audiens, seperti jumlah orang yang menatap iklan lebih dari 3 detik (dengan teknologi eye-tracking) atau jumlah pengguna yang memindai kode QR untuk mendapatkan promo. Jika satu lokasi terbukti memiliki interaksi lebih rendah dari yang diharapkan, kampanye dapat segera disesuaikan, seperti mengganti konten iklan atau memindahkan layar ke lokasi yang lebih strategis.

    3. Iklan yang Lebih Interaktif dan Mengesankan

    Pada tahun 2025, iklan OOH akan melibatkan audiens secara langsung, misalnya dengan teknologi augmented reality (AR) atau QR codes yang memungkinkan interaksi melalui ponsel. Misalnya, sebuah merek pakaian olahraga dapat memasang billboard AR interaktif di pusat perbelanjaan yang memungkinkan pengguna “mencoba” pakaian atau sepatu hanya dengan mengarahkan kamera ponsel mereka ke layar iklan. Setelah melihat bagaimana produk terlihat di tubuh mereka, pengguna bisa langsung melakukan pembelian atau mendapatkan kupon diskon. 

      Di sektor pariwisata, iklan OOH AR dapat mengubah billboard biasa menjadi panduan virtual, di mana wisatawan dapat memindai layar untuk melihat pemandangan 360° dari destinasi wisata sebelum mereka mengunjunginya. Misalnya, iklan tentang Bali bisa memungkinkan pengguna melihat pantai dan resor dalam tampilan AR, sehingga mereka lebih terdorong untuk memesan perjalanan.

      Pengalaman interaktif dalam iklan OOH menciptakan keterlibatan yang lebih kuat dengan audiens, membuat iklan tidak hanya sekadar dilihat, tetapi juga dirasakan dan dialami. Dengan teknologi seperti AR dan QR codes, iklan dapat mengubah audiens dari sekadar penonton pasif menjadi peserta aktif, sehingga pesan yang disampaikan lebih berkesan dan mudah diingat. Selain itu, pengalaman interaktif memungkinkan personalisasi, di mana audiens dapat mencoba produk secara virtual atau mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan preferensi mereka.

      Interaksi langsung ini juga meningkatkan peluang konversi, karena audiens terdorong untuk segera mengambil tindakan, seperti mengakses promo atau melakukan pembelian. Tak hanya itu, iklan yang menarik dan inovatif lebih mungkin untuk dibagikan di media sosial, memperluas jangkauan tanpa biaya tambahan. Dengan memanfaatkan data dari interaksi pengguna, brand dapat mengoptimalkan kampanye mereka agar lebih efektif dan relevan. Melalui pendekatan ini, iklan OOH bukan lagi sekadar media pasif, melainkan pengalaman dinamis yang memperkuat hubungan antara brand dan konsumennya.

      Author

      • Saya adalah mahasiswa aktif di Universitas Bina Sarana Informatika, Fakultas Ilmu Komunikasi, dengan spesialisasi Public Relations. Saat ini, saya bekerja sebagai Jurnalis di CampusNet, di mana saya terbiasa menghasilkan lebih dari 30 artikel setiap bulan.

        Lihat semua pos
      • (Editor)

        SEO Specialist dengan pengalaman 2 tahun. Memiliki dedikasi besar untuk memajukan bisnis klien dengan menggunakan strategi SEO branding yang dimilikinya. Mari Selangkah Lebih Jauh Menuju Kesuksesan!

        Lihat semua pos

      Tinggalkan Balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

      × Free Consult