5 Inkubator Bisnis Kampus Ini Bantu Mahasiswa Hingga Alumni Kembangkan Bisnis

Apa satu hambatan besar yang biasanya dihadapi anak muda saat ingin mulai berbisnis? Jawabannya adalah kesempatan. Anak muda seringkali dipandang sebelah mata karena minimnya pengalaman, penghasilan, dan modal usaha. Padahal, anak muda tak jarang memiliki kreativitas tinggi untuk menjalankan usaha.

Inkubator bisnis hadir untuk memecahkan permasalahan tersebut. Dengan adanya pelatihan bisnis, sarana, dan kesempatan untuk mengikuti secara cuma-cuma, anak muda akan memiliki peluang untuk mengembangkan usaha hingga sukses.

Inkubator bisnis dapat diartikan sebagai program yang dilakukan suatu institusi untuk memberikan pembinaan, serta berbagai dukungan lainnya agar usaha kecil dan menengah bisa berdiri dan berkembang. Salah satu institusi yang memiliki program inkubator bisnis adalah lembaga pendidikan tinggi. Hampir semua kampus besar di Indonesia memiliki program ini.

Melansir dari Instagram Founderplus, berikut informasi tentang 5 kampus yang memiliki fasilitas inkubator bisnis :

1. Ul Incubate

UI Incubate merupakan inkubasi startup yang dijalankan oleh Direktorat Inovasi dan Science Techno Park Universitas Indonesia (UI) untuk mendorong inovasi para dosen, mahasiswa, maupun alumni UI.

Program ini terdiri dari 2 tahap, yakni pra-inkubasi seperti Wirausaha Merdeka, Mata Kuliah Kewirausahaan, dan Pelatihan Bootcamp serta program inkubasi seperti inkubasi startup untuk tahap Problem Solution Fit, Product Market Fit, dan Scale Up.

Selain menawarkan pembinaan dan space kerja, program inkubasi ini juga memberikan grant kepada para startup. Beberapa brand yang sukses dari inkubator ini antara lain flip (fintech), THENBLANK (fashion brand), Tele Sehat Indonesia (IoT), dan Printbox (loT).

2. Inkubator Bisnis STP IPB

Inkubator STP IPB University adalah inkubasi bisnis atas inisiasi IPB University. Saat ini, Inkubator ini sudah terakreditasi A dari Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Inkubasi ini menawarkan benefit antara lain akses ke fasilitas produksi, laboratorium konsultasi produksi, dan manajemen usaha sampai mentoring. Beberapa startup yang sukses berkembang dari inkubator ini seperti FIshLog, mitraloka, dan ARAE.

3. Innovative Academy (UGM)

Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki inkubator bisnis yang bernama Innovative Academy. Inkubator ini sudah menginkubasi kurang lebih 300 startup dan membantu lebih dari 1000 founder dan co-founder serta menjadi mitra kolaborasi program 1000 startup dari Kemenkominfo.

Beberapa benefit yang ditawarkan inkubasi ini di antaranya akses pendanaan, mentoring, co-working space, world wide networking, UGM resources (laboratorium, penelitian, unit bisnis, dll). Inkubator ini juga menyediakan program pendanaan seperti startup grant sampai dengan startup incubation untuk membantu validasi ide bisnis. Ruanghalal.com (marketplace produk dan jasa halal) serta hai! booca (platform edutainment untuk anak usia 2–6 tahun) adalah contoh startup yang sukses berkembang berawal dari inkubator ini.

4. Greater Hub SBM ITB

Fakultas SBM ITB menjalankan sebuah
inkubator industri dan bisnis yang sudah berdiri sejak 2017. Inkubator yang bernama Greater Hub ini memiliki beberapa rangkaian program seperti workshop, mentoring, networking, akses ke legal, pajak, dan pendanaan.

Sampai saat ini Greater Hub SBM ITB sudah menginkubasi lebih dari 400 UMKM dan 300 startup. Beberapa contoh startup yang sukses berkembang dari inkubator ini antara lain pararenting (platform parenting) dan MySkill (edutech).

5. Skystar Ventures

Selanjutnya adalah inkubator milik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan Kompas Gramedia Group (KGG) yang bernama Skystar Ventures. 

Beberapa benefit yang ditawarkan oleh inkubasi ini di antaranya seperti 1on1 mentoring, akses pendanaan, akses ke fasilitas Skystar Ventures, akses ke program nasional dan internasional, serta akses ke industri. Sampai saat ini, program inkubasi ini sudah berjalan sampai dengan batch ke-10 dengan 53 startup dan total pendanaan yang diberikan mencapai US$ 221 ribu atau 3,4 miliar rupiah.

Beberapa brand yang berawal dari inkubator ini dan berkembang hingga sukses antara lain tuhiro (kontraktor interior) dan halorumah.id (platform jual-beli rumah).

Itulah tadi 5 inkubator bisnis dari 5 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Masih banyak kampus lainnya yang juga menyediakan inkubator bisnis. Anda dapat mencari informasi di website kampus Anda masing-masing. Perlu diingat, biasanya program inkubator bisnis tersebut terbuka tidak hanya bagi para civitas akademika di setiap kampus, melainkan juga para alumninya.

Sumber : Instagram Founderplus
Sumber Gambar : iStock

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Free Consult