5 Cara Mengukur Efektivitas Iklan Billboard + KPI

(source: True Impact Media) Dalam era digital yang terus berkembang, billboard tetap memegang peranan strategis sebagai media iklan offline yang efektif dalam membangun brand awareness dan menjangkau audiens secara luas. Meski tidak se-interaktif platform digital, billboard memiliki kekuatan untuk menarik perhatian dengan desain visual yang kuat dan penempatan yang strategis di lokas-lokasi pada pengunjung. Namun, seiring dengan keunggulannya, ada beberapa tantangan utama yang kerap dihadapi oleh apa pengiklan atau business owner. Pertama, kesulitan mengukur efektivitas iklan offline menjadi kendala karena tidak adanya matrix digital seperti klik atau interaksi langsung yang dapat dihitung secara akurat. Kedua, alokasi budget yang efisien menjadi isu penting, karena investasi pada billboard harus dibenarkan dengan hasil yang dapat diukur secara konkret. Terakhir, tantangan akuntabilitas biaya kerap muncul ketika harus memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan menghasilkan nilai tambah bagi brand. Artikel ini akan membahas secara mendalam 5 cara efektif untuk mengukur performa iklan billboard dengan dukungan KPI yang lengkap sehingga bisa memberikan solusi bagi bisnis owner yang permasalahannya kerap ditemui. Simak artikel berikut untuk menentukan strategi praktis dalam mengoptimalkan iklan billboard dan meningkatkan return of investment (ROI) kampanye pemasaran. Cara Mengukur Efektivitas Iklan Billboard Mengukur efektivitas iklan billboard memerlukan pendekatan yang menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini mencakup evaluasi dari berbagai sisi - mulai dari persepsi brand yang muncul di benak konsumen hingga dampak nyata terhadap penjualan - dengan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti lokasi dan waktu tayang. Proses evaluasi dilakukan dengan mengintegrasikan metode pengumpulan data langsung dan digital, sehingga memberikan gambaran menyeluruh mengenai performa iklan. 1. Analisis Data Lalu Lintas Mulailah dengan mengumpulkan data Average Daily Traffic Count (ADTC) di area penempatan billboard. Data ini biasanya didapatkan dari departemen transportasi lokal atau lembaga pengelola lalu lintas. Untuk menghitung total impressions, kalikan ADTC dengan "Likely-to-See Factor" (LTSF) yang mengestimasi persentase pejalan kaki yang kemungkinan besar akan melihat iklan. Misalnya, jika ADTC mencapai 100.000 dengan LTSF sebesar 80%, maka perkiraan impressions harian adalah 80.000. Pendekatan ini memberikan gambaran kuantitatif yang kuat tentang seberapa banyak orang yang terpapar iklan setiap harinya. 2. Survei dan Polling Melakukan survei sebelum dan sesudah campaign memungkinkan pengukuran perubahan dalam kesadaran dan ingatan merek. Dengan pendekatan kualitatif ini, pengiklan bisa mendapatkan insight tentang efektivitas pesan yang disampaikan, persepsi konsumen, dan seberapa mendalam iklan tersebut berpengaruh pada audiens. Data ini sangat berguna untuk menyempurnakan strategi kreatif pada kampanye mendatang. 3. Geolocation dan Mobile Tracking Pemanfaatan teknologi GPS untuk melacak pergerakan pejalan kaki di sekitar lokasi billboard memberikan data real-time mengenai paparan iklan. Analisis pola pergerakan dan lokasi memungkinkan pengiklan untuk memahami demografi dan perilaku audiens. Pendekatan ini membantu menghubungkan data offline dengan aktivitas digital, sehingga memberikan gambaran lebih lengkap tentang interaksi konsumen dengan iklan. 4. Monitoring Media Sosial Melacak mention, hashtag, dan konten yang dihasilkan pengguna seputar campaign billboard dapat mengungkap sentimen dan tingkat keterlibatan audiens. Aktivitas di media sosial tidak hanya menunjukkan seberapa resonan pesan iklan, tetapi juga membuka peluang untuk interaksi langsung dengan konsumen, yang dapat digunakan sebagai feedback untuk mengoptimalkan campaign. 5. Pengukuran Sales dan Traffic Uplift Mengamati peningkatan traffic situs web atau peningkatan penjualan selama dan setelah periode kampanye merupakan indikator langsung dari efektivitas iklan. Dengan menggunakan alat seperti Google Analytics, pengiklan dapat mengaitkan peningkatan ini dengan kampanye billboard, sehingga menghasilkan bukti konkret bahwa iklan tersebut mendorong tindakan konsumen. 6. Integrasi QR Codes dan NFC Tags Memasukkan QR codes atau NFC tags pada billboard memberikan kesempatan bagi konsumen untuk berinteraksi langsung dengan iklan. Melalui fitur-fitur ini, pengiklan dapat melacak tingkat konversi dan keterlibatan dengan lebih tepat, karena setiap pemindaian atau interaksi terekam sebagai data yang dapat diukur secara real time. Dengan menggabungkan metode-metode di atas, pengiklan tidak hanya mendapatkan data kuantitatif yang akurat, tetapi juga insight kualitatif yang mendalam. Hasil pengukuran ini memungkinkan penyesuaian strategi secara tepat waktu, sehingga kampanye billboard tidak hanya meningkatkan visibilitas merek, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan penjualan dan loyalitas konsumen. Matriks Utama untuk Mengukur Efektivitas Iklan Billboard Iklan billboard tetap menjadi salah satu media yang ampuh untuk menjangkau audiens dalam jumlah besar. Namun, keberhasilan campaign sangat bergantung pada pengukuran metrik-metrik spesifik yang membantu pengiklanan mengoptimalkan strategi, menilai ROI, dan memahami keterlibatan audiens. Berikut adalah rangkuman matrik utama yang perlu diperhatikan. 1. Reach dan Impressions Reach mengacu pada jumlah unik individu yang melihat iklan billboard, sehingga penting untuk membangun kesadaran merek. Impressions adalah jumlah total iklan kemungkinan besar dilihat. Perhitungan ini biasanya menggunakan data lalu lintas dikalikan dengan “Likely-to-See Factor” (LTSF) untuk mengestimasi seberapa banyak orang yang benar-benar memperhatikan iklan. 2. Frequency Frequency mengukur seberapa sering rata-rata seseorang melihat iklan dalam periode tertentu. Eksposur yang berulang dapat memperkuat pesan brand dan meningkatkan daya ingat, namun perlu dijaga agar tidak menimbulkan kejenuhan. 3. Brand Awareness dan Recall Brand Awareness menilai seberapa familiar konsumen dengan suatu merek setelah melihat iklan billboard. Brand Recall mengukur kemampuan konsumen untuk mengingat merek tanpa bantuan prompt. Studi menunjukkan bahwa apabila terdapat sekitar 71% orang mengingat billboard dalam sebulan terakhir yang terlihat, berartikan efektivitas iklan dalam menciptakan sebuah kesan yang kuat. 4. Engagement Metrics Metrik ini mengukur interaksi yang terjadi setelah melihat billboard, seperti pemindaian QR Code atau pencarian produk secara online. Dengan demikian, metrik ini menjadi jembatan antara eksposur offline dengan konversi online. 5. Return of Investment (ROI) ROI mengukur pengembalian finansial yang dihasilkan dari iklan billboard dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Misalnya, dalam beberapa studi, setiap dolar yang dihabiskan pada iklan billboard menghasilkan rata-rata penjualan senilai $5,97. Metode Pengukuran Untuk mendapatkan data yang akurat, beberapa metode yang umum digunakan antara lain: Data Lalu Lintas: Menggunakan Average Daily Traffic Counts (ADTC) dan alat geolokasi untuk mengestimasi reach dan impressions. Survei dan Polling: Melakukan survei sebelum dan sesudah kampanye untuk mengukur perubahan kesadaran dan ingatan brand. Analisis Media Sosial: Dikutip dari b media group, ternyata melacak mention, hashtag, dan konten yang dihasilkan pengguna untuk menilai tingkat keterlibatan serta sentimen. Fitur Interaktif: Dilansir dari One Day Agency: Integra, ternyata memanfaatkan QR Codes atau NFC tags yang memungkinkan pelacakan langsung konversi, engagement, dan kunjungan ke landing page. Studi Kasus: Minuman Ringan di Nairobi Sebuah studi di Nairobi mengevaluasi efektivitas billboard untuk promosi minuman ringan dengan: Tujuan: Meningkatkan kesadaran merek dan penjualan. Metodologi: Billboard dipasang di lokasi strategis dengan lalu lintas tinggi, disertai survei untuk mengukur recall. Hasil: 65% responden memiliki brand recall dan awareness. Penjualan meningkat sebesar 12%, yang artinya menegaskan dampak langsung dari visibilitas billboard terhadap perilaku konsumen. Dengan memahami dan mengukur metrik-metrik utama ini, pengiklanan dapat menilai efektivitas iklan billboard secara komprehensif, serta mengoptimalkan investasi dan strategi campaign untuk hasil yang lebih maksimal. KPI Utama untuk Mengukur Efektivitas Iklan Billboard Dalam periklanan billboard, pengukuran efektivitas kampanye sangat bergantung pada pemantauan Key Performance indicators (KPIs) yang tepat. KPIs ini memberikan gambaran mendalam tentang seberapa besar jangkauan, keterlibatan, dan dampak yang dihasilkan oleh iklan terhadap kesadaran brand. KPIs berperan penting dalam menilai apakah tujuan campaign sudah tercapai. Melalui pengukuran yang sistematis, para bisnis owner bisa membandingkan hasil yang diperoleh dengan target yang telah ditetapkan, sehingga strategi periklanan dapat dioptimalkan untuk mendapatkan hasil maksimal. Boleh dicatat, ini beberapa metrik kunci yang umum digunakan dalam pengukuran efektivitas billboard yang dilansir dari beberapa sumber seperti Fin Models Lab dan Business Plan Template, antara lain: ✱ Impressions: Menghitung total kali iklan dilihat. Standar industri menyarankan agar billboard mencapai minimal 10.000 impressions per minggu guna memastikan visibilitas yang memadai. ✱ Reach: Mengukur jumlah individu unik yang melihat iklan, yang mana sangat penting untuk meningkatkan brand awareness. ✱ Frequency: Menunjukkan seberapa sering setiap individu melihat iklan dalam periode tertentu, sehingga membantu meningkatkan ingatan tanpa menimbulkan kejenuhan. ✱ Engagement Rate: Metrik ini mencakup interaksi seperti pemindaian QR code atau mention di media sosial, dengan target interaksi sekitar 2% atau lebih. ✱ Brand Recall Rate: Menilai persentase orang yang dapat mengingat iklan secara spontan, dengan target sekitar 65% sebagai indikator efektivitas. ✱ Return on Advertising Spend (ROAS): Mengukur pendapatan yang dihasilkan per dolar yang dihabiskan, dengan rasio ideal sekitar 4:1, yang menunjukkan pengembalian investasi yang sehat. ✱ Customer Acquisition Cost (CAC): Mengukur biaya yang diperlukan untuk memperoleh pelanggan baru, sehingga harus dijaga agar tetap lebih rendah dari rata-rata industri. ✱ Fill Rate: Persentase slot iklan yang terjual dan digunakan, di mana tingkat di atas 70% biasanya dianggap efektif. ✱ Average Display Time: Mengukur durasi tampilan iklan, dengan rentang optimal antara 15 hingga 30 detik untuk menarik perhatian tanpa menyebabkan kejenuhan. Tantangan Terbesar saat Mengukur Efektivitas Iklan Billboard Mengukur efektivitas iklan billboard memiliki tantangan tersendiri dibandingkan dengan iklan digital yang memberikan data real-time seperti klik dan konversi. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang sering dihadapi: 1. Kesulitan Mengukur dampak Billboard sulit untuk diukur secara langsung karena tidak ada metrik seperti klik atau interaksi. Hal ini membuat sulit menentukan seberapa besar pengaruhnya terhadap keputusan konsumen, misalnya pembelian atau minat terhadap brand. 2. Rendahnya Kesempatan Interaksi Iklan billboard bersifat statis dan hanya memberikan beberapa detik untuk menyampaikan pesan. Dilansir dari Media Agency Sydney, jika pesannya terlalu kompleks, peluang untuk menarik perhatian konsumen menjadi minim. 3. Tantangan Atribusi Di era multi-channel marketing, mengaitkan secara langsung penjualan atau perilaku konsumen dengan iklan billboard menjadi sulit. Konsumen biasanya terpapar berbagai jenis iklan sebelum membuat keputusan, sehingga sulit menentukan kontribusi spesifik dari billboard. 4. Faktor Lingkungan dan Kontekstual Variabel seperti cuaca, pola lalu lintas, dan even lokal dapat mempengaruhi visibilitas dan daya tarik billboard. Misalnya, cuaca buruk atau adanya event besar di sekitar lokasi billboard bisa mengurangi efektivitas iklan. 5. Ketergantungan pada metode Pengukuran Tidak Langsung Berdasarkan pernyataan yang dikutip dari cityvision.co.id, karena keterbatasan pengukuran langsung, bisnis owner sering menggunakan metode tidak langsung seperti survei atau analisis lalu lintas pejalan kaki. Meskipun bermanfaat, tapi kadan metode ini tidak sepenuhnya menggambarkan dampak kampanye secara akurat. Dengan memahami tantangan-tantangan tersebut, pemasar dapat mencari pendekatan kreatif dan integratif untuk memaksimalkan efektivitas iklan billboard, sekaligus mengoptimalkan investasi yang telah dikeluarkan. Ingin Dibantu untuk Mengukur Efektivitas Iklan Billboard? Penilaian Billboard juga gak bisa sembarangan loh, karena tata cara dan strategi yang tepat akan bisa memberikan penilaian seberapa efektif OOH mu selama ini. Makanya perlu KPI yang jelas dan strategis untuk evaluasi yang lebih optimal buat Billboard kamu. Bahkan terdapat jenis pengukuran tertentu untuk melihat output yang lebih jelas. Makanya dianjurkan untuk memilih metode pengukuran yang tepat sesuai dengan target KPI untuk memastikan target juga bisa terkejar ketika menempatkan OOH. Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang riset dan analisis untuk iklan billboard yang sesuai dengan kebutuhan brand? Kami OPTIMA Media dan Advertising siap membantu kamu untuk meningkatkan evaluasi performa brand. Hubungi kami segera di (No WA).

(Sumber Gambar : True Impact Media)

Dalam era digital yang terus berkembang, billboard tetap memegang peranan strategis sebagai media iklan offline yang efektif dalam membangun brand awareness dan menjangkau audiens secara luas.

Meski tidak se-interaktif platform digital, billboard memiliki kekuatan untuk menarik perhatian dengan desain visual yang kuat dan penempatan yang strategis di lokas-lokasi pada pengunjung.

Namun, seiring dengan keunggulannya, ada beberapa tantangan utama yang kerap dihadapi oleh apa pengiklan atau business owner

Pertama, kesulitan mengukur efektivitas iklan offline menjadi kendala karena tidak adanya matrix digital seperti klik atau interaksi langsung yang dapat dihitung secara akurat.

Kedua, alokasi budget yang efisien menjadi isu penting, karena investasi pada billboard harus dibenarkan dengan hasil yang dapat diukur secara konkret. 

Terakhir, tantangan akuntabilitas biaya kerap muncul ketika harus memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan menghasilkan nilai tambah bagi brand.

Artikel ini akan membahas secara mendalam 5 cara efektif untuk mengukur performa iklan billboard dengan dukungan KPI yang lengkap sehingga bisa memberikan solusi bagi bisnis owner yang permasalahannya kerap ditemui.

Simak artikel berikut untuk menentukan strategi praktis dalam mengoptimalkan iklan billboard dan meningkatkan return of investment (ROI) kampanye pemasaran.

Cara Mengukur Efektivitas Iklan Billboard

Mengukur efektivitas iklan billboard memerlukan pendekatan yang menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif.

Pendekatan ini mencakup evaluasi dari berbagai sisi – mulai dari persepsi brand yang muncul di benak konsumen hingga dampak nyata terhadap penjualan – dengan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti lokasi dan waktu tayang. 

Proses evaluasi dilakukan dengan mengintegrasikan metode pengumpulan data langsung dan digital, sehingga memberikan gambaran menyeluruh mengenai performa iklan.

1. Analisis Data Lalu Lintas

Mulailah dengan mengumpulkan data Average Daily Traffic Count (ADTC) di area penempatan billboard. 

Data ini biasanya didapatkan dari departemen transportasi lokal atau lembaga pengelola lalu lintas. Untuk menghitung total impressions, kalikan ADTC dengan “Likely-to-See Factor” (LTSF) yang mengestimasi persentase pejalan kaki yang kemungkinan besar akan melihat iklan. 

Misalnya, jika ADTC mencapai 100.000 dengan LTSF sebesar 80%, maka perkiraan impressions harian adalah 80.000. 

Pendekatan ini memberikan gambaran kuantitatif yang kuat tentang seberapa banyak orang yang terpapar iklan setiap harinya.

2. Survei dan Polling

Melakukan survei sebelum dan sesudah campaign memungkinkan pengukuran perubahan dalam kesadaran dan ingatan merek. 

Dengan pendekatan kualitatif ini, pengiklan bisa mendapatkan insight tentang efektivitas pesan yang disampaikan, persepsi konsumen, dan seberapa mendalam iklan tersebut berpengaruh pada audiens. 

Data ini sangat berguna untuk menyempurnakan strategi kreatif pada kampanye mendatang.

3. Geolocation dan Mobile Tracking

Pemanfaatan teknologi GPS untuk melacak pergerakan pejalan kaki di sekitar lokasi billboard memberikan data real-time mengenai paparan iklan. 

Analisis pola pergerakan dan lokasi memungkinkan pengiklan untuk memahami demografi dan perilaku audiens. 

Pendekatan ini membantu menghubungkan data offline dengan aktivitas digital, sehingga memberikan gambaran lebih lengkap tentang interaksi konsumen dengan iklan.

4. Monitoring Media Sosial

Melacak mention, hashtag, dan konten yang dihasilkan pengguna seputar campaign billboard dapat mengungkap sentimen dan tingkat keterlibatan audiens. 

Aktivitas di media sosial tidak hanya menunjukkan seberapa resonan pesan iklan, tetapi juga membuka peluang untuk interaksi langsung dengan konsumen, yang dapat digunakan sebagai feedback untuk mengoptimalkan campaign.

5. Pengukuran Sales dan Traffic Uplift

Mengamati peningkatan traffic situs web atau peningkatan penjualan selama dan setelah periode kampanye merupakan indikator langsung dari efektivitas iklan. 

Dengan menggunakan alat seperti Google Analytics, pengiklan dapat mengaitkan peningkatan ini dengan kampanye billboard, sehingga menghasilkan bukti konkret bahwa iklan tersebut mendorong tindakan konsumen.

6. Integrasi QR Codes dan NFC Tags

Memasukkan QR codes atau NFC tags pada billboard memberikan kesempatan bagi konsumen untuk berinteraksi langsung dengan iklan. 

Melalui fitur-fitur ini, pengiklan dapat melacak tingkat konversi dan keterlibatan dengan lebih tepat, karena setiap pemindaian atau interaksi terekam sebagai data yang dapat diukur secara real time.

Dengan menggabungkan metode-metode di atas, pengiklan tidak hanya mendapatkan data kuantitatif yang akurat, tetapi juga insight kualitatif yang mendalam. 

Hasil pengukuran ini memungkinkan penyesuaian strategi secara tepat waktu, sehingga kampanye billboard tidak hanya meningkatkan visibilitas merek, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan penjualan dan loyalitas konsumen.

Matriks Utama untuk Mengukur Efektivitas Iklan Billboard

Iklan billboard tetap menjadi salah satu media yang ampuh untuk menjangkau audiens dalam jumlah besar. 

Namun, keberhasilan campaign sangat bergantung pada pengukuran metrik-metrik spesifik yang membantu pengiklanan mengoptimalkan strategi, menilai ROI, dan memahami keterlibatan audiens.

Berikut adalah rangkuman matrik utama yang perlu diperhatikan.

1. Reach dan Impressions

  • Reach mengacu pada jumlah unik individu yang melihat iklan billboard, sehingga penting untuk membangun kesadaran merek.
  • Impressions adalah jumlah total iklan kemungkinan besar dilihat. Perhitungan ini biasanya menggunakan data lalu lintas dikalikan dengan “Likely-to-See Factor” (LTSF) untuk mengestimasi seberapa banyak orang yang benar-benar memperhatikan iklan.

2. Frequency

Frequency mengukur seberapa sering rata-rata seseorang melihat iklan dalam periode tertentu.

Eksposur yang berulang dapat memperkuat pesan brand dan meningkatkan daya ingat, namun perlu dijaga agar tidak menimbulkan kejenuhan.

3. Brand Awareness dan Recall

  • Brand Awareness menilai seberapa familiar konsumen dengan suatu merek setelah melihat iklan billboard.
  • Brand Recall mengukur kemampuan konsumen untuk mengingat merek tanpa bantuan prompt. Studi menunjukkan bahwa apabila terdapat sekitar 71% orang mengingat billboard dalam sebulan terakhir yang terlihat, berartikan efektivitas iklan dalam menciptakan sebuah kesan yang kuat.

4. Engagement Metrics

Metrik ini mengukur interaksi yang terjadi setelah melihat billboard, seperti pemindaian QR Code atau pencarian produk secara online.

Dengan demikian, metrik ini menjadi jembatan antara eksposur offline dengan konversi online.

5. Return of Investment (ROI)

ROI mengukur pengembalian finansial yang dihasilkan dari iklan billboard dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. 

Misalnya, dalam beberapa studi, setiap dolar yang dihabiskan pada iklan billboard menghasilkan rata-rata penjualan senilai $5,97.

Metode Pengukuran

Untuk mendapatkan data yang akurat, beberapa metode yang umum digunakan antara lain:

  • Data Lalu Lintas: Menggunakan Average Daily Traffic Counts (ADTC) dan alat geolokasi untuk mengestimasi reach dan impressions.
  • Survei dan Polling: Melakukan survei sebelum dan sesudah kampanye untuk mengukur perubahan kesadaran dan ingatan brand.
  • Analisis Media Sosial: Dikutip dari b media group, ternyata melacak mention, hashtag, dan konten yang dihasilkan pengguna untuk menilai tingkat keterlibatan serta sentimen.
  • Fitur Interaktif: Dilansir dari One Day Agency: Integra, ternyata memanfaatkan QR Codes atau NFC tags yang memungkinkan pelacakan langsung konversi, engagement, dan kunjungan ke landing page.

Studi Kasus: Minuman Ringan di Nairobi

Sebuah studi di Nairobi mengevaluasi efektivitas billboard untuk promosi minuman ringan dengan:

  • Tujuan: Meningkatkan kesadaran merek dan penjualan.
  • Metodologi: Billboard dipasang di lokasi strategis dengan lalu lintas tinggi, disertai survei untuk mengukur recall.
  • Hasil:
    • 65% responden memiliki brand recall dan awareness.
    • Penjualan meningkat sebesar 12%, yang artinya menegaskan dampak langsung dari visibilitas billboard terhadap perilaku konsumen.

Dengan memahami dan mengukur metrik-metrik utama ini, pengiklanan dapat menilai efektivitas iklan billboard secara komprehensif, serta mengoptimalkan investasi dan strategi campaign untuk hasil yang lebih maksimal.

KPI Utama untuk Mengukur Efektivitas Iklan Billboard

Dalam periklanan billboard, pengukuran efektivitas kampanye sangat bergantung pada pemantauan Key Performance indicators (KPIs) yang tepat. KPIs ini memberikan gambaran mendalam tentang seberapa besar jangkauan, keterlibatan, dan dampak yang dihasilkan oleh iklan terhadap kesadaran brand.

KPIs berperan penting dalam menilai apakah tujuan campaign sudah tercapai.

Melalui pengukuran yang sistematis, para bisnis owner bisa membandingkan hasil yang diperoleh dengan target yang telah ditetapkan, sehingga strategi periklanan dapat dioptimalkan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Boleh dicatat, ini beberapa metrik kunci yang umum digunakan dalam pengukuran efektivitas billboard yang dilansir dari beberapa sumber seperti Fin Models Lab dan Business Plan Template, antara lain:

Impressions: Menghitung total kali iklan dilihat. Standar industri menyarankan agar billboard mencapai minimal 10.000 impressions per minggu guna memastikan visibilitas yang memadai.

Reach: Mengukur jumlah individu unik yang melihat iklan, yang mana sangat penting untuk meningkatkan brand awareness.

Frequency: Menunjukkan seberapa sering setiap individu melihat iklan dalam periode tertentu, sehingga membantu meningkatkan ingatan tanpa menimbulkan kejenuhan.

Engagement Rate: Metrik ini mencakup interaksi seperti pemindaian QR code atau mention di media sosial, dengan target interaksi sekitar 2% atau lebih.

Brand Recall Rate: Menilai persentase orang yang dapat mengingat iklan secara spontan, dengan target sekitar 65% sebagai indikator efektivitas.

Return on Advertising Spend (ROAS): Mengukur pendapatan yang dihasilkan per dolar yang dihabiskan, dengan rasio ideal sekitar 4:1, yang menunjukkan pengembalian investasi yang sehat.

Customer Acquisition Cost (CAC): Mengukur biaya yang diperlukan untuk memperoleh pelanggan baru, sehingga harus dijaga agar tetap lebih rendah dari rata-rata industri.

Fill Rate: Persentase slot iklan yang terjual dan digunakan, di mana tingkat di atas 70% biasanya dianggap efektif.

Average Display Time: Mengukur durasi tampilan iklan, dengan rentang optimal antara 15 hingga 30 detik untuk menarik perhatian tanpa menyebabkan kejenuhan.

Tantangan Terbesar saat Mengukur Efektivitas Iklan Billboard

Mengukur efektivitas iklan billboard memiliki tantangan tersendiri dibandingkan dengan iklan digital yang memberikan data real-time seperti klik dan konversi. 

Berikut adalah beberapa tantangan utama yang sering dihadapi:

1. Kesulitan Mengukur dampak

Billboard sulit untuk diukur secara langsung karena tidak ada metrik seperti klik atau interaksi.

Hal ini membuat sulit menentukan seberapa besar pengaruhnya terhadap keputusan konsumen, misalnya pembelian atau minat terhadap brand.

2. Rendahnya Kesempatan Interaksi

Iklan billboard bersifat statis dan hanya memberikan beberapa detik untuk menyampaikan pesan. 

Dilansir dari Media Agency Sydney, jika pesannya terlalu kompleks, peluang untuk menarik perhatian konsumen menjadi minim.

3. Tantangan Atribusi

Di era multi-channel marketing, mengaitkan secara langsung penjualan atau perilaku konsumen dengan iklan billboard menjadi sulit. 

Konsumen biasanya terpapar berbagai jenis iklan sebelum membuat keputusan, sehingga sulit menentukan kontribusi spesifik dari billboard.

4. Faktor Lingkungan dan Kontekstual

Variabel seperti cuaca, pola lalu lintas, dan even lokal dapat mempengaruhi visibilitas dan daya tarik billboard.

Misalnya, cuaca buruk atau adanya event besar di sekitar lokasi billboard bisa mengurangi efektivitas iklan.

5. Ketergantungan pada Metode Pengukuran Tidak Langsung

Berdasarkan pernyataan yang dikutip dari cityvision.co.id, karena keterbatasan pengukuran langsung, bisnis owner sering menggunakan metode tidak langsung seperti survei atau analisis lalu lintas pejalan kaki.

Meskipun bermanfaat, tapi kadan metode ini tidak sepenuhnya menggambarkan dampak kampanye secara akurat.

Dengan memahami tantangan-tantangan tersebut, pemasar dapat mencari pendekatan kreatif dan integratif untuk memaksimalkan efektivitas iklan billboard, sekaligus mengoptimalkan investasi yang telah dikeluarkan.

Ingin Dibantu untuk Mengukur Efektivitas Iklan Billboard?

Penilaian Billboard juga gak bisa sembarangan loh, karena tata cara dan strategi yang tepat akan bisa memberikan penilaian seberapa efektif OOH mu selama ini. Makanya perlu KPI yang jelas dan strategis untuk evaluasi yang lebih optimal buat Billboard kamu.

Bahkan terdapat jenis pengukuran tertentu untuk melihat output yang lebih jelas. 

Makanya dianjurkan untuk memilih metode pengukuran yang tepat sesuai dengan target KPI untuk memastikan target juga bisa terkejar ketika menempatkan OOH.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang riset dan analisis untuk iklan billboard yang sesuai dengan kebutuhan brand? Kami OPTIMA Media dan Advertising siap membantu kamu untuk meningkatkan evaluasi performa brand.

Hubungi kami segera di WhatsApp!

Author

  • (Author)

    Dietisian yang memiliki antusias di bidang penelitian nutrisi dan kreatif. Antusias dalam bidang riset kesehatan, konsultasi gizi, dan dunia kreatif. Menjadi Creative Content yang menghasilkan artikel kesehatan yang berbasis bukti serta konten sosial media yang menarik dan edukatif. Kekuatan yang besar datang dengan tanggung jawab yang besar!

    Lihat semua pos
  • (Editor)

    SEO Specialist dengan pengalaman 2 tahun. Memiliki dedikasi besar untuk memajukan bisnis klien dengan menggunakan strategi SEO branding yang dimilikinya. Mari Selangkah Lebih Jauh Menuju Kesuksesan!

    Lihat semua pos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Free Consult